Visitors

Senin, 17 November 2014

Kreativitas Koperasi dan UKM sebagai Ujung Tombak Perekonomian

EKONOMI KOPERASI
Kreativitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai Ujung Tombak Perekonomian di Indonesia




logo_gunadarma.png

Disusun Oleh:

Nama      : Ulfatun Uswah
NPM        : 19213041
Kelas       : 2EA33



Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas Gunadarma
2014/2015
KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan tulisan yang berjudul “Kreativitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai Ujung Tombak Perekonomian” dengan lancar.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada pak Nurhadi, dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Koperasi, berkat ilmu dan pengetahuan yang diberikan sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan saya sebagai penulis khususnya. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata saya sampaikan terimakasih.








Jakarta, 14 November 2014

Hormat saya,



(Ulfatun Uswah)



i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………..……………………………………………………………………………………………………           i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………......................          3
BAB I  – PENDAHULUAN……………………………………………….……………………………………………………….           4
                A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………..            4
                B. Perumusan Masalah…………………………………………………………………………………………….            4
                C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………….            4
BAB II – PEMBAHASAN………………..………..……………………………………………………………………………..           5
                A. Kriteria UKM……………………….……………………………………………………………………………….            5
B. Evaluasi UKM……………………………………….………………………………………………………………            6             
                C. Produk-produk Koperasi….…………………………………………………………………………………..           6
                D. Contoh UKM……………………….……………………………………………………………………………….            7
                E. UKM sebagai Ujung Tombak Perekonomian…………………………………………………………          7
                F. Pengurus Koperasi………………………………………………………………………………………………..           7
                G. Pengelola Koperasi……………………………………………………………………………………………….          7
                H. Pengawas Koperasi………………………………………………………………………………………………           7
BAB III – PENUTUP…………………….………………………………………………………………………………………....           8
A. Kesimpulan…………….…………..……………………………………………………………………………….            8
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………………             8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………            9




BAB I – PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil danMenengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini sering kali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
 Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM.Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disampingmengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja kriteria usaha kecil menegah?
2. Mengapa UKM menjadi ujung tombak perekonomian?


C. Tujuan Penulisan

Memberi pengetahuan dan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan seseorang, tentu akan menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif danefisien, serta dapat mengembangkan kemampuan untuk membaca, menulis, dan bercerita. Selain demi melengkapi tugas mata kuliah Softskill, tujuan penulisan makalah ini, yaitu agar kita dapat mengetahui lebih luas mengenai apa itu Usaha Kecil Menengah.



BAB II – PEMBAHASAN



A. Kriteria UKM

Kriteria usaha kecil menengah menurut UU No. 9 tahun 1995, seperti:
o   Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
o   Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000
o   Dimiliki oleh warga negara Indonesia.
o   Berdiri sendiri dan bukan anak dari suatu perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai atau bergabung secara langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
o   Salah satu contoh dari badan usaha perseorangan yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, misal: koperasi.

Kriteria UKM menurut BPS dengan Kementiran Negara Koperasi dan UKM sebagai berikut:
o   Jika hasil usaha perseorangan berkisar sampai dengan Rp 1.000.000.000, maka usaha tersebut digolongkan ke dalam usaha kecil.
o   Jika hasil usaha perseorangan berkisar antara Rp 1.000.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000.000, maka usaha tersebut digolongkan ke dalam usaha menengah.

Jenis usaha yang dapat dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba, seperti:
a.       Usaha manufaktur (manufacturing business) merupakan badan usaha yang aktivitas usahanya merubah bahan baku menjadi suatu produk yang dapat digunakan oleh masyarakat atau produsen selanjutnya. Contoh: pabrik konveksi yang menghasilkan pakaian maupun pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
b.      Usaha dagang (merchandishing business) merupakan badan usaha yang aktivitasusahanya langsung menjual barang yang sudah dibeli tanpa melakukan perubahan terlebihdahulu. Contoh: pusat jajanan tradisional yang menjual berbagai macam jajanan tradisionalmaupun took kelontong yang menjual semua jenis barang kebutuhan sehari-hari.
c.       Usaha jasa (sevice business) merupakan usaha yang memberikan jasa atau layanankepada konsumen. Contoh: jasa pengiriman barang maupun warnet.

Jika seseorang ingin mendirikan UKM, maka diperlukan diferensiasi bidang usaha yang akan dilakukan supaya dapat menjadi pusat perhatian dan dikenal oleh konsumen karena memiliki keunikan tersendiri. Diferensiasi merupakan segala upaya yang dilakukan seseorang maupun perusahaan untuk menciptakan perbedaan dengan pesaing usaha kita dengan tujuan memberikan nilai terbaik di mata konsumen.
Berikut yang perlu dipirkan dalam membuat diferensiasi UKM, sebagai berikut :
ü  Konten (what to offer) yaitu kelebihan apa yang dapat ditawarkan pemilik usaha kepada konsumen untuk membedakan jati diri perusahaan dengan pesaing.
ü  onteks (how to offer) yaitu bagaimana cara sang pemilik usaha dalam menawarkan kelebihan usahanya kepada konsumen.
ü  Infrasturktur (enabler) merupakan faktor lain yang mendukung terlaksananya diferensiasi usaha dengan menunjukkan perbedaan kemampuan tekhnologi, kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan terhadap pesaing usahanya. Jadi, infrasturktur merupakan segala sesuatu yang dimiliki suatu perusahaan untuk menciptakan apa yang dapat ditawarkan dan bagaimana cara pemilik usaha untuk memperkenalkan usahanya kepadakonsumen.




B. Evaluasi UKM

Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memperkuat basis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rupanya cukup berhasil. Salah satu buktinya, cukup banyak pengusaha yang kini naik kelas. Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, hasil evaluasi penyaluran KUR menunjukkan, sebagian pengusaha kelas mikro dan kecil, kini sudah naik kelas menjadi pengusahakelas menengah. Menurut Hatta, 400 ribu pengusaha itu bisa naik kelas menjadi pengusaha kelasmenengah setelah mendapat kucuran pendanaan Rp 2 triliun dari program KUR. merupakan contoh sukses program KUR. Pengusaha tersebut akan terus dibina, sehingga nanti bisa mengakses kredit perbankan. Pemerintah sepakat untuk menghubungkan sektor UMKM yang menjadi binaan Kementerian dengan perbankan. Sehingga, nanti masing-masing Kementerian bisa memberikan daftar pengusaha UMKM binaannya yang potensial kepada perbankan sebagai penyalur KUR maupun kredit biasa. Terkait KUR, pemerintah optimistis penyalurannya akan berjalan lancar, bahkan bakal melampaui target Rp 13,1 triliun. Hatta optimis, revisi kebijakan penyaluran KUR seperti mempermudah penyaluran, meniadakan jaminan tambahan, hingga meniadakan pengecekan ulang dari Bank Indonesia (BI), akan mampu mendongkrak penyaluran KUR. Dan akses akan diperluas hingga ke BPD (Bank Pembangunan Daerah) yang tahun ini akan menyalurkan Rp 2triliun. Menurut Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan, hingga akhir Juni lalu, dari target Rp6,5 triliun, kini realisasi penyaluran KUR sudah mencapai Rp 5,1 triliun. Bagaimana dengan kredit macet atau non performing loan (NPL) KUR? Menurut Syarifudin, angkanya relatif rendah, yakni sekitar 3 persen. Bahkan, ada bank penyalur yang NPL KUR nya hanya 1,2 persen. Sementara itu, menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, pihakny aakan terus mendorong bank-bank BUMN untuk mempercepat penyaluran KUR. Sebab, dari target penyaluran Rp 18 triliun, sekitar Rp 15,8 triliun diantaranya dicover oleh bank plat merah. Oleh karena itu pihaknya akan terus memompa perbankan BUMN. Ini sangat penting, sebab KUR merupakan salah satu penopang perekonomian.


C. Produk-produk Koperasi

Koperasi adalah perserikatan dagang jual beli barang kebutuhan hidup sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dengan harga pantas, yaitu harga yang tidak mengambil nilai untung.
Ada banyak jenis koperasi yang ada di indonesia. Jenis-jenis koperasi itu bisa dikelompokan dari bermacam bidang usahanya. Berikut ini merupakan contoh koperasi di indonesia.
1.       Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang fungsinya kurang lebih sama dengan bank. Bedanya, koperasi simpan pinjam tidak mengambil keuntungan atau bunga dari si anggota peminjam. Sejumlah uang benar-benar dipinjamkan dengan tujuan membangun usaha sesuai kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Misalnya, si Anto ingin mendirikan usaha, tetapi tidak mempunyai modal yang cukup. Si Anto mendaftarkan diri sebagai anggota koperasi dengan mempresentasikan usaha yang akan dikelola serta kesanggupan dalam pengembalian modal. setelah usahanya lancar dan modal dikembalikan, si Anto dapat menyimpan keuntungan di koperasi tersebut.
2.       Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah orang yang bergerak di bidang produksi barang. Yaitu, usaha kecil sampai menengah (UKM) yang didirikan home industri. Kegiatannya adalah pengadaan bahan baku. Contoh koperasi produsen, misalnya di desa Karang, banyak warganya yang bergelut dalam produksi kerajinan kayu jati. Warga-warga tersebut bisa membentuk sebuah kelompok koperasi. Kelompok koperasi yang dimaksud memiliki tujuan agar mereka sama-sama bisa memajukan usaha kecilnya tersebut. Jika ada seorang anggota yang kehabisan modal, bisa dipinjami dulu. Selain itu, jika ada seseorang kesulitan mencari pasar dalam menjual produk, koperasi bisa membantu memasarkan poduknya.
3.       Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan dan pemasaran produk atau jasa anggota koperasi itu. Tujuannya adalah untuk mempermudah anggota koperasi, terutama produsen yang tidak mempunyai pasar untuk menjual hasil usahanya. Contoh koperasi pemasaran, misalnya desa Bambo merupakan produsen kerajinan bambu.


D. Contoh UKM

Usaha Kerupuk, Jakarta
Belum lengkap rasanya hidangan makan tanpa kerupuk, dari mulai makan nasi hingga bakso. Berbagai macam kerupuk pasti di sajikan dari mulai prasmanan hajatan maupun acara seremonial di kantor-kantor. Kerupuk merupakan sajian pelengkap hidangan segala macam jenis.

Di Indonesia Kerupuk sudah merupakan kebutuhan pokok masyarakat karena selain harganya murah juga mudah di dapatkan. Selain Kerupuk juga sebagai tambahan menu makanan juga sebagai makanan cemilan. Safrudin seorang pemerhati makanan di bilangan Tebet mengatakan, kerupuk sudah menjadi ciri khas makanan keluarganya. Bahkan Safrudin dan keluarganya berlangganan kerupuk setiap hari mencapai satu kaleng.” Kami sekeluarga malas makan rasanya kalau tanpa kerupuk, sebab selain menambah rasa nafsu makan kerupuk mudah di beli di warung terdekat”, ujarnya.

Di Kalibata Timur Jakarta Selatan salah satu pabrik rumahan penghasil kerupuk yang berdiri sejak tahun 1975 mampu menghasilkan ribuan kerupuk setiap harinya. Ditemui Seputar UKM.com, pemilik usaha Kerupuk SAHABAT, H.Oman Suherman(70) dan HJ.Sofiah Haryati(50) menuturkan riwayat usahanya dari mulai modal yang hanya seratus ribu rupiah hingga menghasilkan 3 – 4 juta Rupiah per-harinya.
“Sebetulnya keluarga kami dari dulu memang bekerja sama orang membuat kerupuk ,Kemudian mulai tahun 1975 saya mencoba membuat usaha kerupuk sendiri ,”kata H.Oman di pabriknya.

Dalam hal permodalan H.Oman mengakui mendapatkan suntikan dana dari Bank BRI dengan agunan berupa surat kepemilikan rumah. Dan ia juga berharap ingin mengajukan permodalan kembali kepada pemerintah sebab ingin mengembangkan usahanya yang lain.
Usaha kerupuk menurutnya tidak terlalu berpengaruh pada musim panas atau hujan. “Memang jika musim hujan biaya produksi meningkat, tetapi omzet penjualan juga meningkat. Jika musim panas biaya produksi berkurang tapi omzet penjualan juga berkurang,”katanya.

Dari usaha kerupuk sang pemilik merambah pada usaha kepemilikan kontrakan rumah yang kini mencapai belasan pintu. Dari beberapa usahanya yang terus di kembangkan pasangan suami isteri (Pasutri-Red) tersebut kini mempunyai asset hingga milyaran rupiah.
Hingga kini H.Oman dan isterinya di karuniai 4 orang anak dan dari mereka ada yang berprofesi menjadi Dokter dan Pengacara.Dia berharap usahanya ada yang meneruskan sebab sangat mudah dan berprospek cerah.


E. UKM sebagai Ujung Tombak Perekonomian

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jakarta,  perlu dorongan serta motivasi terhadap pengurus koperasi dalam memaksimalkan proses pembinaan, pendampingan dan pengawasan demi meningkatkan mutu pelayanan perkoperasian sebagai ujung tombak pertumbuhan ekonomi.
Pendamping koperasi yang ada merupakan ujung tombak pertumbuhan ekonomi terhadap masyarakat di kabupaten Keerom, sehingga pengurus koperasi perlu diberikan motivasi yang tinggi dan diberikan dorongan dalam memaksimalkan proses pembinaan.

Keberhasilan koperasi dapat terwujud, apabila menejemen pengelolaan dapat dilaksanakan secara profesional. Artinya, setiap pengurus koperasi wajib mengelola koperasi dengan standar dan aturan yang berlaku dalam asas-asas koperasi. Seperti, peningkatan asas kegotong royongan. 




BAB III – PENUTUP


A. Kesimpulan

Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersamaatas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.


B. Saran

1. Bagi penyusun, hasil Makalah ini dapat dijadikan Acuan untuk memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik.
2. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai informasi dan dapat menambah referensi khasanah ilmu pengetahuan.



DAFTAR PUSTAKA