Visitors

Selasa, 05 November 2013

Ruang Lingkup Bisnis


1. Pengertian Bisnis dan Jenisnya

Bisnis adalah keseluruhan dari aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dimulai dengan membeli barang mentah (bahan baku) sampai menjadi barang jadi (siap pakai).

Menurut Kismono (2001) bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.

Sehingga, secara konsep, bisnis dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang teroganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Aspek-aspek yang dimuat dalam pengertian bisnis adalah sebagai berikut:
  1. Suatu kegiatan usaha
  2. Menghasilkan barang dan/atau jasa
  3. Menghasilkan laba
  4. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Menurut jenisnya, bisnis terbagi dalam empat kelompok sebagai berikut:

1. Monopsoni

Monopsoni adalah keadaan saat satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi monopsoni sering terjadi di areal perkebunan, pertanian, dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar-menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Dampak fenomena ini masih diteliti, apakah monopsoni mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani? Contohnya: hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia, yaitu PT. KAI.

2. Monopoli

Monopoli (dari bahasa Yunani: monos (satu) dan polein (menjual)) yang merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".

Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau menurunkan harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi (quantity). Seturut dengan konsep; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.

Walaupun demikian, penjual tetap memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Jika penetapan harga terlalu mahal, maka tindakan konsumsi akan ditunda oleh konsumen, dengan kata lain konsumen berusaha mencari membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mungkin mencarinya di pasar gelap.

3. Oligopoli

Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan > 2 > 10.

Dalam pasar oligopoli, tiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umunya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti industri semen, industri mobil dan industri kertas.

4. Oligopsoni

Oligosoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.


2. Tujuan Bisnis

Ketika seseorang atau perusahaan berbisnis, maka mereka memiliki tujuan dari bisnis yang hendak mereka jalankan. Tujuan dari bisnis antara lain:
  • Profit (keuntungan)                       : berbisnis untuk memperoleh laba
  • Growth (pertumbuhan)                 : berbisnis untuk pertumbuhan ekonomi 
  • Continuity (berkesinambungan)     : berbisnis dengan tujuan kontinu
  • Stability (stabilitas)                        : berbisnis untuk kestabilan keuangan
  • Public service (pelayanan umum)   : berbisnis untuk membuka pelayanan umum (jasa)
  • Wellfare (sejahtera)                      : berbisnis untuk kesejahteraan
Tujuan bisnis secara umum dibagi 2, yaitu:
  • Tujuan ekonomi     : memperoleh keuntungan
  • Tujuan sosial          : memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

3. Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Sistem Perekonomian

Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan Sumber Daya (SD) yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi pada negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah cara/metode sistem untuk mengatur faktor produksinya.

Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh mempunyai semua faktor produksi. Sementara pada sistem lainnya, semua faktor tersebut dikoordinir oleh pemerintah. Dan pada nyatanya, keadaan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Jenis-jenis Sistem Perekonomian:

A. Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara, ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Penganutnya adalah Cina, Uni Soviet, Eropa Timur, Korea Utara dan Kuba.

B. Perekonomian Pasar

Perekonomian pasar bergantung pada konsep kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan (demand-supply).

C. Perekonomian Pasar Campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.


Sistem Pasar

Sistem pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Penjual dan pembeli akan melakukan transaksi di Pasar. Transaksi adalah persetujuan/ kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual-belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:

1. Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual-belikan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh: pasar tradisional dan pasar swalayan.

2. Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangnnya saja. Cotoh: pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Menurut cara transaksinya pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:

1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dan konvesional, dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar-menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual-belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.

2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual-belikan dengan harga pasar dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza dan tempat-tempat modern lainnya.

Menurut cara barang yang dijual pasar dibagi menjadi:
  • Pasar Hewan                      : hanya menjual hewan
  • Pasar Sayur                        : hanya menjual buah-buahan
  • Pasar Ikan/daging               : hanya menjual ikan/daging
  • Pasar Loak (barang bekas) : hanya menjual barang bekas (loakan)
Menurut keluasan distribusniya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
  • Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional
  • Pasar Internasional

4. Kesempatan Bisnis/ Usaha

Dalam menjalankan suatu bisnis atau hendak berkecinampung dalam dunia bisnis, hendaknya memperhatikan beberapa hal yang merupakan celah bisnis, diantaranya:

a. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Misalnya dengan cara memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, di lingkungan rumah membutuhkan jasa dry-clean (laundry), usaha katering, wartel, warnet, rental komputer, servis elektronik, kursus dan lain-lain.

b. Jual Keunikan
Memanfaatkan bakat kreatif san inovatif dengan memproduksika sesuatu yang unik. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem dan program baru.

c. Beri Fasilitas Tambahan
Memberikan pelayanan tambahan yang akan membuat konsumen merasa diberikan servis dengan baik.

d. Jadi Agen
Membuka agen/ biro yang menyediakan jasa/ layanan yang spesifik. Misalnya agen modelling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi acara hiburan, biro jodoh, pembantu rumah tangga (PRT) dan sebagainya.

e. Buka Kantor
Merintis usaha sendiri, dengan latar belakang profesi yang bersangkutan.

f. Jalankan DS/ MLM
Bisnis yang prospektif dan merupakan alternative untuk peluang usaha. Direct Selling dan Multi-Level Marketing sering disebut people franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan dan jenjang karir.

g. Usaha Waralaba
Dengan modal yang cukup besar tapi usaha yang sudah memiliki tempat di konsumen, dengan cara membeli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha yang relatif terstandarisasi. Namun, dibutuhkan kejelian membaca waralaba mana yang bagus.


5. Unsur-unsur Penting dalam Aktivitas Ekonomi
  • Manusia (Men)    : sebagai pengendali aktivitas ekonomi dan tenaga kerja
  • Modal (Money)   : sebagai jalan awal untuk suatu aktivitas ekonomi
  • Material               : sebagai peralatan untuk membangun aktivitas ekonomi, faktor pendukung dalam aktivitas ekonomi, meliputi bahan baku.
  • Metode               : sebagai langkah yang dipakai dalam suatu aktivitas ekonomi. Ide yang ditujukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir
  • Manajerial           : sebagai langkah pengolahan
  • Mesin/ peralatan  : alat pembantu untuk proses suatu aktivitas ekonomi

6. Hakikat Bisnis

Hakikat bisnis yang sesungguhnya adalah mementingkan orang lain. Bukan sekedar konsep kemuliaan dan spiritualitas, ini konsep bisnis. Bahkan bisnis itu sendiri pad hakekatnya adalah spiritualitas. Bisnis yang sejati haruslah dilandaskan pada spiritualitas dan akan menghasilkan tingkat spiritualitas yang lebih tinggi, baik bagi pelaku maupun pelanggan. Orang yang melayani orang lain dengan keahlian yang tinggi akan menjadi orang yang penting dan bernilai.


7. Mengapa Belajar Bisnis?
Bisnis perlu dipelajari, karena peranan bisnis sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui kegiatan bisnis, suatu perusahaan/ badan dapet memenuhi setiap kebutuhan (demand) dari konsumen yang beraneka ragam dan konsumen merasa terpuaskan.

Setiap perusahaan hendaknya berkinerja baik dan mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi konseumennya. Selain itu, pengaruh bisnis juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan dan keinginan untuk memiliki dan untuk menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang dihasilkan.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa berbisnis memerlukan keahlian, talenta dan kebiasaan. Keahlian diperlukan karena tidak ada yang dapat menguasai semuanya. Jika anda ingin pandai memasak, pasti anda akan belajar dari orang yang ahli memasak. Tidak ada orang yang ingin ahli sebagai tukang masak belajar dari tukang jahit. Bisnis juga demikian, jika ingin mendalami bisnis, belajarlah dari pebisnis sejati, orang-orang yang bergelut dalam bidang bisnis, dan memiliki keahlian dan sukses berbisnis di bidang tersebut. Itulah mengapa belajar bisnis itu penting dipraktekkan, karena akan banyak pengetahuan lain yang dapat diperoleh dalam perjalanan menggeluti bisnis.



Referensi:

Tidak ada komentar: